Selasa, 10 September 2019

Kuartal I 2017, Pendapatan Industri Asuransi Jiwa Tumbuh 21%

Bisnis.com,JAKARTA — Pendapatan industri asuransi jiwa hingga dengan kuartal pertama tahun ini mencatatkan pertumbuhan sebesar 21% yang didorong oleh pertumbuhan yang cukup signifikan dari sisi pendapatan premi.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperlihatkan total pendapatan industri asuransi jiwa per Maret 2017 mencapai Rp40,92 triliun atau tumbuh 21,2% jikalau dibandingkan dengan jumlah pendapatan pada periode yang sama tahun kemudian adalah Rp33,76 triliun.

Berdasarkan data tersebut, pertumbuhan pendapatan industri ditopang oleh pendapatan premi yang meningkat signifikan. Sampai dengan Maret 2017, pendapatan premi asuransi jiwa mencapai Rp33,14 triliun atau naik 27,6% jikalau dibandingkan capaian pada Maret 2016 yang mencapai Rp25,97 triliun.

Kendati, pendapatan premi mencatatkan pertumbuhan, tetapi hasil investasi industri asuransi jiwa pada kuartal pertama tahun ini justru mencatatkan penurunan. Hasil investasi asuransi jiwa per Maret 2017 mencapai Rp6,54 triliun atau turun sekitar 5,35% jikalau dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun kemudian adalah Rp6,91 triliun.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu menyampaikan hingga dikala ini pihaknya belum mengetahui niscaya instrumen investasi apa yang mengakibatkan hasil investasi industri asuransi jiwa mengalami penurunan.

Menurutnya, jikalau melihat kinerja pasar modal yang mengambarkan tren perbaikan, maka seharusnya hasil investasi industri sanggup meningkat. Akan tetapi, ia mengungkapkan perbaikan kinerja pasar modal, hanya akan kuat terhadap imbal hasil dari instrumen investasi saham.

“Memang IHSG [Indeks Harga Saham Gabungan] lagi naik dan bagus, tetapi itu kan pengaruhnya hanya untuk instrumen saham. Sementara, perusahaan asuransi jiwa kan instrumen investasinya tidak cuma saham, jadi perlu ditinjau lebih lanjut instrumen mana yang mengakibatkan penurunan,” kata Togar kepada Bisnis, Selasa (2/5).

Data OJK menunjukkan, saham menjadi instrumen investasi yang paling diminati pelaku industri asuransi jiwa. Dari jumlah investasi asuransi jiwa yang mencapai Rp365,22 triliun, penempatan investasi pada instrumen saham mencapai Rp118,29 triliun atau mencapai 32,38% dari total investasi.

Kemudian, porsi investasi terbesar kedua berada instrumen reksadana yang mencapai Rp101 triliun. selanjutnya, investasi pada instrumen surat berharga negara (SBN) Rp58,64 triliun, investasi pada deposito Rp40,83 triliun, dan sejumlah dana investasi lainnya ditempatkan pada instrumen investasi lainnya.


Sumber: Bisnis

Kuartal I 2017, Pendapatan Industri Asuransi Jiwa Tumbuh 21% Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Update

0 komentar:

Posting Komentar