JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menyiapkan anggaran sebesar Rp 700 miliar untuk memantapkan planning anorganik perseroan pada tahun ini. Dengan anggaran tersebut, BTN berencana membentuk dua anak perjuangan asuransi, yakni asuransi jiwa dan asuransi umum.
Direktur Keuangan dan Tresuri BTN, Iman Nugroho Soeko menyebut, untuk asuransi umum pihaknya akan mengakuisisi PT Asuransi Binagriya Upkara. Sementara untuk asuransi jiwa, BTN akan menggandeng PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo).
BACA JUGA :
"Khusus untuk asuransi jiwa, kami joint dengan Jasindo untuk buat baru. Porsi kepemilikan nantinya BTN akan lebih besar karena captive market-nya lebih banyak BTN," kata Iman di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/5).
Iman menjelaskan kemungkinan kepemilikan di atas 50% , alasannya yakni perusahaan asuransi tersebut untuk menjaring nasabah kredit pemilikan rumah (KPR) BTN. Selain itu, dia meyakini, planning perseroan membentuk anak perjuangan asuransi ini tidak perlu menunggu rencana holding perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor keuangan.
Asal tahu saja, selain berencana membentuk anak perjuangan asuransi, bank yang fokus di pembiayaan perumahan ini juga akan mencaplok dua anak perjuangan PT Danareksa (Persero), yaitu PT Danareksa Investment Management dan PT Danareksa Finance.
Tujuan mencaplok saham Danareksa Investment Manajemen untuk mengelola dana hasil dari iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Sementara, Danareksa Finance akan didorong untuk berbagi pembiayaan KPR berbasis mikro.
Selain itu, Iman juga menyebut, lewat pembentukan anak perjuangan ini dibutuhkan sanggup meningkatkan pertumbuhan keuntungan perseroan khususnya dari sisi pendapatan berbasis komisi atau fee based income.
Sebagai informasi, BTN mencatatkan kinerja konkret per kuartal I 2017, tercermin dari pertumbuhan keuntungan higienis sebesar 21,03% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 594 miliar. Sementara dari sisi kredit tumbuh 18,71% yoy menjadi Rp 169,69 triliun, dan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 20,02% yoy menjadi Rp 157,42 triliun per tamat Maret 2017.
Sumber: Kontan
0 komentar:
Posting Komentar