Jumat, 06 September 2019
Konsorsium Asuransi Wisata Bidik Premi Sampai Rp 10 Miliar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsorsium asuransi wisata membidik premi sebesar Rp 10 miliar dari produk layanan proteksi wisata bertajuk JAGAWISATA. Konsorsium itu terdiri dari delapan perusahaan asuransi, serta bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Perusahaan asuransi jiwa dan umum, yang bergabung dalam konsorsium yaitu PT Central Asia Finansial (Jagadiri), PT Asuransi Intra Asia, PT Asuransi FPG Indonesia, PT Asuransi Staco Mandiri, PT Asuransi Jasaraharja Putera, PT Equity Life Indonesia dan PT Asuransi Binagriya Upakara dan PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya.
Chief Marketing Officer Jaga Diri Yuda Wirawan menyampaikan kehadiran produk Jaga Wisata sebagai upaya memperlihatkan proteksi kepada wisatawan lokal maupun internasional yang mengunjungi Indonesia. Konsorsium menargetkan minimal 1 juta transaksi dengan premi sebesar Rp 10 miliar dalam satu tahun.
“Jaga wisata ini produk konsorsium, jadi kami menargetkan minimal ada 1 juta pengguna dalam satu tahun. Sehingga premi yang terkumpul sebesar Rp 10 miliar sampai Desember 2019. Dengan etimasi produk yang mereka pilih yaitu paket termurah sebesar Rp 10.000,” kata Yuda belum usang ini.
Produk asuransi wisata ini memperlihatkan proteksi dari waktu 3 hari, 7 hari, 15 hari dan 30 hari. Nilai penjualan polis minimal sebesar Rp 10.000 sampai Rp 100.000, dengan nilai pertanggungan dari Rp 25 juta, Rp 50 juta dan Rp 75 juta per orang.
Perlindungan yang diberikan atas ancaman kecelakaan, terorisme, tragedi alam, termasuk pertolongan penyelamatan medis darurat maupun repatriasi. Jaga Wisata juga memperlihatkan proteksi atas ancaman olahraga ektrim.
Manfaat utama yang diberikan, ibarat santunan meninggal dunia jawaban kecelakaan, santunan cacat jawaban kecelakaan dan perawatan rumah sakit jawaban kecelakaan.
Menurutnya, layanan Jaga Wisata memperlihatkan proteksi yang jarang diberikan produk asuransi pada umumnya. Konsep produk ini ibarat asuransi sosial, dengan memperlihatkan premi yang terjangkau tapi cakupan perlindungannya lebih luas. Selain memperlihatkan layanan dan produk asuransi swasta, rencana ke depan Konsorsium akan akan memasukan proteksi aset pariwisata, ibarat hotel, gedung, kawasan rekreasi dan lainnya.
Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dadang Sukresna menyampaikan asuransi swasta sanggup berkontribusi mendongkrak perolehan premi di tahun 2019. Potensi tersebut terlihat dari data Kementrian Perhubungan (Kemenhub) bahwa di sepanjang 2017 terdapat 128 juta penumpang pesawat.
Dari jumlah itu konsorsium menargetkan penjualan polis mencapai 10% atau 12,8 juta total penumpang pesawat dengan nilai proteksi mencapai Rp 320 triliun.
Kini layanan tersebut sudah sanggup diakses pribadi melalui website www.jagawisata.com. Dadang berharap melalui kehadiran produk ini maka kolaborasi antara industri asuransi, Kementrian Pariwisata dan OJK sanggup berjalan lancar.
Reporter: Ferrika Sari
Editor: Narita
Sumber: Kontan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar