Jumat, 06 September 2019

Gempa Lombok Dan Palu Tekan Perolehan Keuntungan Asuransi Umum


JAKARTA - Pelaku asuransi umum yang menyediakan asuransi gempa tahun ini harus melaksanakan revisi sasaran kinerja pendapatan premi dan laba. Hal ini disebabkan klaim premi akhir gempa Lombok dan Palu yang sangat masif.

Direktur Utama PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Robby Darwis menyampaikan dampak dua peristiwa gempa nasional tahun ini akan menekan kinerja keuntungan baik untuk asuransi umum dan juga reasuransi. Perkiraannya dari gempa Palu mempunyai dampak kerugian ekonomi yang lebih besar, namun gempa Lombok mempunyai dampak klaim asuransi yang lebih besar.

"Economic loss lebih besar di Palu tapi insurance loss lebih besar di Lombok. Kita tunggu angka final ya," ujar Robby di Jakarta, Senin (8/10/2018).

Dia mengakui semua sektor menjalani revisi kinerja keuangan akhir dua gempa tersebut. Namun berapa besarnya masih belum sanggup dijelaskannya. "Masih off the record. Akibat gempa Palu dan Lombok terperinci keuntungan asuransi cukup menurun. Namun asuransi yaitu melayani masyarakat, jadi di lain sisi kita bangga," ujarnya.

Direktur Utama Reasuransi Maipark Indonesia Ahmad Fauzi Darwin menyampaikan peristiwa gempa bumi yang terjadi di wilayah Lombok dan Palu menciptakan klaim meningkat dan berefek pada penurunan keuntungan tahun ini. Dia memperkirakan sangat sulit mencapai keuntungan lebih besar dari tahun lalu.
"Prediksi klaim Lombok Rp204,5 miliar dari sekitar 750 laporan usul klaim, sedangkan laporan klaim Palu gres masuk 45 laporan, dan hanya satu yang menyebutkan angka klaim sebesar Rp20 miliar," kata Fauzi.

Pihaknya memperkirakan klaim gempa Lombok mencapai Rp204,5 miliar. Sedangkan gempa Palu sekitar Rp170 miliar dan besar kemungkinan mencapai Rp200 miliar, lantaran laporan belum masuk seluruhnya ke Maipark, dan ditargetkan gres lengkap di bulan Oktober.

Dari nilai klaim tersebut, ia memprediksi akan ada penurunan perolehan keuntungan walaupun tidak signifikan. "Tahun kemudian Maipark hanya membayarkan klaim sebesar Rp11 miliar, lantaran tidak ada peristiwa gempa bumi," ujarnya.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe masih menunggu laporan klaim kerugian dalam gempa di Palu dan Lombok. Menurutnya, Maipark sudah mempunyai teknologi canggih untuk menghitung kerugian akhir peristiwa gempa secara lebih cepat ketimbang perusahaan asuransi lain.

Lombok yaitu kawasan wisata potensial sehingga cenderung memakai asuransi, sedangkan Palu dikenal sebagai kawasan perekonomian. "Klaim gempa yang beruntun menyerupai kini sanggup berdampak pada keuangan. Tapi perhitungan klaim belum selesai, sanggup saja gres terperinci tahun depan," ujar Dody.
Sementara, AAUI masih optimistis sampai simpulan tahun nanti, industri asuransi umum bakal mencatatkan pertumbuhan di atas 10% menyerupai diproyeksikan semenjak awal tahun 2018. AAUI dari awal 2018 sudah menawarkan proyeksi total pendapatan premi asuransi umum di simpulan tahun 2018 tumbuh 10% dari tahun 2017.

Pada simpulan tahun 2017 kemudian industri mencatatkan total premi asuransi umum Rp63 triliun, maka di simpulan tahun 2018 diprediksi tumbuh menjadi Rp70 triliun.

Melihat pertumbuhan ekonomi yang membaik di semester pertama 2018, AAUI optimistis pertumbuhan asuransi di semester II tahun ini akan membaik. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap risiko-risiko yang mungkin terjadi, berkaca pada musibah yang gres terjadi, lanjut Dody, juga sanggup mendorong masyarakat untuk mengambil langkah terproteksi asuransi.

Ditulis oleh Hafid Fuad

Sumber Sindonews

Gempa Lombok Dan Palu Tekan Perolehan Keuntungan Asuransi Umum Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Update

0 komentar:

Posting Komentar